Laman

Senin, 06 Oktober 2014

Siapakah kamu, Sepi ?

Sepi


Siapakah kamu? Menghantui hari-hariku ? menguasai emosiku..

Membuat kekacauan, resah dan gundah ...

Sepi itu sebenarnya banyak maknanya, yang mana yang kau maksudkan ??

Sepi karena tak ada suara-kah ? maka buatlah suara ..

Sepi karena tidak ada teman? Maka carilah teman..

Sepi karena tidak ada yang menghubungimu? Hubungi-lah dahulu ..

Atau sepi yang seperti apa ?

Ada kalanya ada rasa sepi yang menuntut kita untuk mencari. Memaksa tiada henti. Menambah gundah dan resah. Seakan tengah menunggu. Tapi menunggu apa? Atau menunggu siapa ??
Ah begitu sulit mengambarkanmu, sepi .. begitu jahatnya engkau, sampai aku bahkan tak tahu apalagi yang harus kuperbuat untuk mengusirmu? Seperti karang kamu bercokol dihatiku, menguasai semuanya. Takut kepada apa kamu sepi? Atau kepada siapa ?
Tapi sepi, kamu begitu berseni.. dari tempatmulah aku mengerti, bagaimana aku menikmati dan mensyukuri hari-hari. Darimulah aku mengerti, bahwa duniaku itu berharga.. darimu aku pahami, aku adalah sebagian kecil dunia yang tak akan bisa hidup sendiri. Darimu aku sadari, betapa berharganya si’dia’ (entah siapapun atau apapun yang mungkin ada untukmu).
Menurutku, sepi, kamu adalah seujung tempat dihatiku .. tempat terdamai yang kumiliki, yang harusnya kutempati sewaktu-waktu, untuk mere-charge hidupku dan tempatku belajar mensyukuri sesuatu ..
Menurutku lagi, sepi, kamu adalah tempat tersuci, dimana ketika kamu menyelimuti kehidupanku, itu adalah seruan Tuhanku .. karena DIA merindukan “keluhanku” ...
Sepi, kalau aku boleh bilang, karenamulah tulisan ini ada..


Bogor, 05 oktober 2014
22.45

Untukmu sahabatku, terimakasih, atas ijinmu, aku berani menuliskan “sepi”ku .. membuatku berani menghadapi sepiku...
Ketahuilah, sepi bukan milikmu sendiri 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar