PINTU –PINTU
Aku sedang tidak
mau bercerita tentang pintu-pintu. Tapi sekedar berbagi kalau aku baru
menyadari, banyak pelajaran dalam kehidupan keseharianku. Banyak sekali.
Nah kali ini,
pelajaran kehidupan dari pintu-pintu.
Aku tinggal di
sebuah asrama putri. Setiap kamar berisi dua orang. angkatanku, putrinya dua
belas, jadi secara otomatis, angkatanku menempati 6 kamar. Kamar yang di isi
tidak selalu sama, selalu rolling atau di acak setiap semester sekali. Teman
sekamarnya juga berubah setiap semesternya. Menarik kan ??
Nah yang lebih
menarik lagi, suatu kali kamarku mendapatkan kamar yang pintunya unik, karena
butuh usaha keras untuk membuka dan menutupnya. Hehe agak lebay. Tapi
begitulah. Awal mulanya aku harus mengeluarkan tenaga dalam lebih setiap kali
membukanya, tapi lama-lama jadi terbiasa. Ya mungkin juga tanganku sudah
berotot. Hehehe. Aku punya kebiasaan iseng atau jalan-jalan atau sekedar cari
cemilan ke kamar-kamar temanku. Suatu kali ketika aku menutup pintu salah satu
kamar temanku, pintu menutup keras sekali, sampai tanganku terjepit. Aku heran,
ringan sekali pintu ini. Dan kemudian dari sana aku menyadari, bahwa
pintu-pintu ini mengajarkanku sesuatu.
Sesuatu itu
berkaitan dengan sepotong ayat al Qur’an, ayat-ayat terakhir surat al Baqoroh,
yang berbunyi "laayukalifulloha nafsan ila
wus’aha" yang artinya, dan Alloh tidak akan membebankan beban kepada suatu
kaum, kecuali pada batas kemampuannya. Kurang lebih artinya begitu, jika salah
mohon dikoreksi. Nah begitulah,
seringkali kita diberikan ujian oleh Alloh, bukan untuk apa-apa, salah satunya
adalah untuk menaikkan derajat kita. Salah duanya, Alloh berfirman dalam suatu
surat, yang kurang lebih seperti ini. Lalu seteah kamu bilang kamu beriman,
apakah kamu pikir kamu akan dibiarkan saja? “ ya, jadi kalau kita sudah
beriman, maka selanjutnya kita akan di uji, apakah kita benar-benar beriman
atau tidak. Kadang kala, ketika menerima suatu ujian, kita merasa sangat berat.
Seakan kita adalah orang yang paling menderita di dunia ini. Padahal tidak. Kembali
lagi tadi, kita belajar dari pintu-pintu tadi. Awalnya berat, namun selanjutnya
akan terbiasa. Dan cobaan yang pernah kita lalui akan terasa sangat ringan
sekali.
Ujian sekolah,
atau ujian apapun juga begitu kan? Mau naik drjat, pangkat, golongan atau
apapun ujian yang di ikuti juga semakin berat. Jadi, jangan bersedih, dan
jangan putus asa. Tetaplah jadi orang-orang yang masih percaya. Percaya bahwa
Alloh tak kan pernah mengingkari janji-janjinya.
Sampai jumpa di
surga :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar