Laman

Kamis, 30 Oktober 2014

PINTU - PINTU



PINTU –PINTU


Aku sedang tidak mau bercerita tentang pintu-pintu. Tapi sekedar berbagi kalau aku baru menyadari, banyak pelajaran dalam kehidupan keseharianku. Banyak sekali.
Nah kali ini, pelajaran kehidupan dari pintu-pintu.
Aku tinggal di sebuah asrama putri. Setiap kamar berisi dua orang. angkatanku, putrinya dua belas, jadi secara otomatis, angkatanku menempati 6 kamar. Kamar yang di isi tidak selalu sama, selalu rolling atau di acak setiap semester sekali. Teman sekamarnya juga berubah setiap semesternya. Menarik kan ??
Nah yang lebih menarik lagi, suatu kali kamarku mendapatkan kamar yang pintunya unik, karena butuh usaha keras untuk membuka dan menutupnya. Hehe agak lebay. Tapi begitulah. Awal mulanya aku harus mengeluarkan tenaga dalam lebih setiap kali membukanya, tapi lama-lama jadi terbiasa. Ya mungkin juga tanganku sudah berotot. Hehehe. Aku punya kebiasaan iseng atau jalan-jalan atau sekedar cari cemilan ke kamar-kamar temanku. Suatu kali ketika aku menutup pintu salah satu kamar temanku, pintu menutup keras sekali, sampai tanganku terjepit. Aku heran, ringan sekali pintu ini. Dan kemudian dari sana aku menyadari, bahwa pintu-pintu ini mengajarkanku sesuatu.
Sesuatu itu berkaitan dengan sepotong ayat al Qur’an, ayat-ayat terakhir surat al Baqoroh, yang berbunyi "laayukalifulloha nafsan ila wus’aha" yang artinya, dan Alloh tidak akan membebankan beban kepada suatu kaum, kecuali pada batas kemampuannya. Kurang lebih artinya begitu, jika salah mohon dikoreksi.  Nah begitulah, seringkali kita diberikan ujian oleh Alloh, bukan untuk apa-apa, salah satunya adalah untuk menaikkan derajat kita. Salah duanya, Alloh berfirman dalam suatu surat, yang kurang lebih seperti ini. Lalu seteah kamu bilang kamu beriman, apakah kamu pikir kamu akan dibiarkan saja? “ ya, jadi kalau kita sudah beriman, maka selanjutnya kita akan di uji, apakah kita benar-benar beriman atau tidak. Kadang kala, ketika menerima suatu ujian, kita merasa sangat berat. Seakan kita adalah orang yang paling menderita di dunia ini. Padahal tidak. Kembali lagi tadi, kita belajar dari pintu-pintu tadi. Awalnya berat, namun selanjutnya akan terbiasa. Dan cobaan yang pernah kita lalui akan terasa sangat ringan sekali.
Ujian sekolah, atau ujian apapun juga begitu kan? Mau naik drjat, pangkat, golongan atau apapun ujian yang di ikuti juga semakin berat. Jadi, jangan bersedih, dan jangan putus asa. Tetaplah jadi orang-orang yang masih percaya. Percaya bahwa Alloh tak kan pernah mengingkari janji-janjinya.
Sampai jumpa di surga :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar