mencopas dari
adjiesilarus.com beneran bagus, dan menggugah ..
yuk baca juga ..
Sudah Berapa Lama Kamu Tidak Memeluk Dirimu Sendiri?
—
“Tak akan mampu memberikan pelukan hangat, jika belum melakukan serupa untuk diri sendiri.“
Ada luka di dalam diri yang menyebabkan masalah-masalah hadir dalam
kehidupan saya. Perasaan tidak bahagia, menderita, stres, melakukan
penundaan, mudah terganggu, marah tak tentu arah, tidak puas dengan
segala yang ada, gaya hidup yang sembarangan, cenderung tidak sehat, dan
lain sebagainya.
Masalah-masalah yang tidak sederhana, apalagi ketika bersarang
terlalu lama menemani waktu yang tak kenal kata berhenti. “Apakah ada
cara untuk membantu melunakkan masalah-masalah itu beserta dampak
buruknya, dan membuat hidup saya lebih baik daripada sebelumnya?”
Layaknya minum untuk melepas dahaga diawali dengan merasa haus,
sebelum melakukan cara untuk melunakkan masalah, perlu diawali dengan
kesadaran akan kenyataan yang ada bahwa diri saya menderita.
Derita tidak membuat diri saya berkecil hati, karena saya punya banyak
kawan. Kita semua menderita. Kita semua terluka, dari luka kecil yang
bahkan kita tidak merasa kalau kita terluka, sampai luka besar yang
dengan seluruh daya dan upaya, kita tidak mampu menyembunyikannya.
Setiap hari kita terluka. Luka dan derita ini yang menyebabkan
masalah-masalah hadir dalam kehidupan.
Setelah kesadaran ini ada, saya perlu memperbaiki hubungan dengan
diri saya sendiri, bukan malah membencinya. Saya mulai berusaha
memunculkan cinta dari saya untuk diri saya sendiri. Setelah selama ini,
dipenuhi sesak dengan hujatan.
“Seberapa sering saya menghina dan membenci diri saya sendiri?”
Baik terwujud nyata dalam perasaan maupun perkataan, caci maki kepada
diri sendiri terus terjadi hanya karena daftar yang harus diselesaikan
setiap hari bertambah banyak, karena kritik keras dari orang lain,
bahkan sebelumnya saya tidak mengenalnya, karena hal-hal yang tak
kunjung terselesaikan, karena sikap dan perilaku orang-orang yang tak
sesuai keinginan saya, karena kemacetan lalu lintas, karena aplikasi
yang tidak bisa digunakan sesuai rencana, karena marah setelah
orang-orang di sekitar mengucapkan kata tak mengenakkan hati, karena
kawan-kawan seolah tak mau memberikan telinganya untuk mendengarkan
secara sukarela keluh kesah saya, juga karena merasa diri serba tidak
baik, terlalu kurus, terlalu tinggi, memakai kacamata, gundul, tidak
punya kemampuan ini dan itu, dan masih banyak lagi. Ada juga yang selalu
merasa tidak cantik, miskin, kesepian, dijauhi, dibenci, tua, jelek,
tidak nyaman dan segala yang tidak baik. Tanpa disadari merawat dan
memupuk hubungan rusak dengan diri sendiri.
Melunakkan masalah yang hadir dengan mencintai diri saya sendiri.
Untuk sebagian orang, mencintai diri sendiri terkesan aneh, tak bisa
dipahami dengan mudah. Bahkan malah ada yang salah mengartikan menjadi
egois. Mencintai diri sendiri bukan egois. Mencintai diri sendiri juga
bukan berarti terlalu memanjakan diri, bukan terjajah oleh cinta, yang
akan kembali mendatangkan derita.
Mencintai diri saya sendiri berarti bersikap lemah lembut kepada diri
saya sendiri. Sesederhana memuji diri sendiri sepantasnya. Menerima
diri saya saat ini, di sini-kini, apa adanya, termasuk menerima
goresan-goresan luka, pun luka yang masih menganga. Sudah berapa lama
saya tidak memeluk diri saya sendiri? Dengan penuh rasa maaf dan
diselimuti kehangatan?
Hanya dengan cara demikian, masalah-masalah yang hadir dan bersarang
melunak, hingga lebih bisa dan mampu mencintai sesama, siapapun, semua
makhluk dan apapun.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~terima kasih~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~