Laman

Rabu, 18 Februari 2015

PERCAKAPAN MALAIKAT



Pernah suatu kali ada yang meminta agar blog ini di isi kisah-kisah lucu. Tapi sejujurnya aku agak ragu. Kenapa ? karena sepotong percakapan ini ..

Dua malaikat sedang berbincang,
Malaikat 1 : wahai saudara malaikat, sejatinya apakah kamu tidak merasa heran kepada manusia?
Malaikat 2 : heran kenapa wahai malaikat 1. Bukankah dulu kita sempat heran kenapa Alloh menciptakan manusia, tapi memang Alloh maha Tahu dengan penciptaannya.
Malaikat 1 : ya benar, itu aku masih ingat.  Aku hanya heran, kenapa mereka masih bisa tertawa begitu lepasnya seakan mereka tak berdosa. Tidak tahukah mereka kalau kita mengawasinya bahkan 70 kali sehari? Tidak tahukah mereka bahkan Alloh memberikan hak kepada kita untuk mencabut nyawa mereka kapanpun?
Malaikat 2 : ya seharusnya mereka tahu kalau malaika itu bukan hanya bersifat baik, tiba-tiba datang saat mereka butuh pertolongan, atau seharusnya mereka tahu, malaikat itu bukan hanya malaikat tak bersayap seperti yang sering mereka nyanyikan. Seharusnya mereka tahu ada juga kita, malaikat maut yang senantiasa mengawasi mereka.
Semoga bermanfaat ..
Wallohu a’lam bishowab

MEONG :*


Beberapa saat yang lalu ada status yang menarik perhatian di beranda jaring sosial yang ku punya. Ehm intinya begini kira-kira “satu pertanyaan yang akan kuajukan kepada calon istriku nanti adalah “apakah kamu suka kucing?””. Rasaku ingin comment tidak, aku tak suka. Tapi aku cinta dengan hewan lucu itu. Tapi aku urungkan, takutnya dikira cari perhatian hehehe. Lagian ada beberapa pikiran juga di pikiranku. Kenapa harus kucing? Bukannya semua hewan itu makhluk juga ya? (konteks kita sebagai makhluk)

Selasa, 10 Februari 2015

ADA UDANG DI BALIK BAKWAN

Tidak semuanya itu tampak seperti sebenarnya. jadi, jangan langsung mberpikir yang jelek, berikut saya bagi sedikit cerita, semoga bermanfaat ..



Suatu hari, ada dua malaikat yang menyamar menjadi manusia dan berkunjung mendatangi sebuah keluarga kaya raya yang kikir, mereka menyamar menjadi musafir dan meminta tolong agar bisa tinggal semalam di rumah tersebut. meskipun enggan, namun orang kaya tersebut kemudian mengijinkan malaikat tersebut untuk menginap. Di rumah yang megah tersebut mereka tidak diperlakukan secara layak. Tidak disuguhi makan dan minuman dan bahkan untuk tempat tidurnya adalah rumah bekas kandang. “kamar” tersebut sangat tidak layak untuk disebut kamar. Temboknya pun retak. Melihat tembok retak tersebut, malaikat pertama kemudian membantu menambal tembok tersebut sehingga membuat malaikat kedua menjadi terheran-heran.
“wahai malaikat, kenapa kau membantu menambal tembok orang yang kaya namun kikir ini?” tanya malaikat pertama..
Malaikat kedua tersenyum dan menjawab, “diamlah, nanti kamu akan tahu jawabannya kenapa aku melakukannya, sesungguhnya Alloh-lah yang Maha Tahu”.
Malam selanjutnya, kedua malaikat tersebut mengunjungi orang miskin yang baik hati. Mereka berdua meminta ijin agar bisa menginap di rumah tersebut. Didalam rumah tersebut, mereka dilayani dengan baik. Meskipun makanan yang ada tinggal sedikit, namun mereka tetap diajak makan bersama. Dan merekapun diberikan kamar yang terbaik yang mereka punyai. Namun pada pagi harinya ternyata malaikat yang pertama membunuh satu-satunya hewan peliharaan keluarga miskin tersebut. malaikat kedua semakin bertambah heran.
“wahai saudaraku malaikat, kenapa kamu mencabut nyawa hewan satu-satunya yang mereka punya?, bisakah kau jelaskan setiap tindakanmu itu?” tanya malaikat kedua.
“ya baiklah, akan aku jelaskan. Pertama kenapa aku mencabut satu-satunya hewan di rumah miskin itu, karena sebenarnya sang istrinyalah yang sesungguhnya akan mati, namun aku menggantikannya dengan hewan peliharaannya. Kemudian kenapa aku menambal tembok si orang kaya? Karena aku melihat ada emas yang banyak pada retakan tembok tersebut, sehingga aku menambalnya agar tidak diketahui oleh si orang kaya yang kikir tadi”. Jawab malaikat pertama.
Saudaraku, pelajaran yang dapat kita ambil adalah, segala sesuatu di dalam kehidupan ini pasti memiliki makna. Tidak hanya seperti tampak luarnya saja. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan kita ini. Pepatah mengatakan dont judge book by its cover. Itu berlaku juga untuk kehidupan.
Apa yang Alloh berikan kepada kita, apa yang orang lain lakukan kepada kita, apapun bentuknya, pasti ada tujuannya. Berkhusnudzon-lah.. kenapa? Karena Alloh berfirman “AKU sesuai dengan prasangka hambaKU” , oleh karenanya, berprasangka baiklah. Buatlah frame yang baik untuk setiap potong kehidupan kita, bingkailah setiap moment yang ada dengan khusnudzon dan kemudian gantungkanlah frame itu pada Alloh. Biar DIA yang mengeksekusi setiap permintaan kita. Karena memang hanya DIA yang tahu yang terbaik untuk kita.
Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam bishowab..

In the rain. Rain City. 10 Februari 2015. 07.21 WIB

MENJEMPUT HIDAYAH

bismillahirrohmannirrohiim ..



Ada banyak doa yang aku panjatkan untuk banyak orang. salah satu doanya adalah agar beberapa orang yang aku doakan segera mendapatkan hidayahNYA. Yang belum berhijab agar segera berhijab. Yang sudah berhijab tapi belum benar (seperti saya hehe) semoga segera bisa memperbaiki diri. Doanya ya semoga segera mendapatkan hidayah.
Tapi pada suatu sore yang sejuk, suatu ketika teman sekamarku “mami” memutar suatu kajian oleh ustadz. Dan pas banget aku sempat dengar ustadznya bahas tentang hidayah. Hidayah itu kata dasarnya adalah huda atau artinya adalah petunjuk.
Sebagai umat islam, kita pasti tahu kalau pedoman hidup kita adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dan sudah tahukah anda, kalau Al-Quran juga mempunyai nama-nama agung lainnya, salah satunya adalah Al Huda. Kata ustdznya yang dikajian, kebangetan banget bagi orang muslim yang selalu berdoa meminta hidayah agar datang padanya. Kenapa ? karena hidayah itu sudah ada. Pedoman hidup kita. Ya Al Quran itu. Mau baca Al Quran apa engga? Mau mempelajari apa engga? Karena hidayah itu sudah ada. Tinggal kita mau belajar apa enggak.
Simpelnya, kaya kalau kita beli alat elektronik. Mixer atau apalah. Pasti disana ada buku petunjuknya. Untuk mengoperasikan alat tersebut ada petunjuknya. Kalau ga baca (in case belum ada yang tahu cara mengoperasikannya) maka ga bakal bisa, kecuali dia MAU mempelajari alat atau baca buku petunjuknya.  Nah kalau buku petunjuk masih belum lengkap, misalnya ada eror atau yang lainnya, maka cari informasi sampingan. Internet misalnya. Atau kalau misalnya sama sekali ga bisa. Apa yang bisa kita lakukan? Ya, tentunya adalah dengan menghubungi penciptanya langsung. Pabriknya. Atau customer servicenya kan?
Begitu juga kita, manusia. Kalau Al-Quran masih belum ngerti, ada haditsnya atau tanya kepada orang yang udah lebih ngerti, kalau ga ngerti lagi? Tanya ke Alloh langsung. Bukan terus diem aja atau malah terus-terusan maksiat buat bisa dapet hidayah.betul kan ??
Masuk akal kan ya, penjelasan saya ?
Wallohu a’lam bishowab
Semoga bermanfaat
Selamat menjemput hidayah
Bogor, 10 Februari 2015. 14.49 WIB

Senin, 09 Februari 2015

AIR CINTA


Mengalir,
Seperti air ..
Tak pernah berhenti ataupun habis,
Lembut,
Seperti air..
Menyentuhnya menyejukkan jiwa ..
Dahsyat,
Seperti air ..
Membersihkan bumipun, ia mampu ..
Bercahaya,
Seperti air ..
Bisa ia menjadi cermin ..
Tak tembus pandang,
Seperti air ..
Karena ia, bagian dirimu ..
Begitu juga cinta ..
Begitu baik, begitu mulia..
Namun dia, hanya untuk yang suci jiwanya ..
Selain itu, fatamorgana ..

en_ha #NasehatHati
Bogor,  24 Januari 2015, 19.21 WIB
Inspiring by LORD love, after watching “tenggelamnya kapal van der wijk”