IBU
Ini adalah tulisan yang paling spesial. Spesial untuk orang
yang paling spesial yang pernah kutemui dalam hidupku. Kenapa aku bilang yang
pernah kutemui dalam hidupku ? karena ada lagi orang yang paling spesial juga,
tapi belum pernah kutemui, tapi selalu kurindukan, Rosululloh saw.
Jadi siapakah dia ? aku yakin semua manusia punya dia,
malaikat cinta yang membuat kita hadir di dunia ini. Ehm tidak semua manusia
sih, ada 3 yang tidak punya, yaitu nabi Adam, ibu Hawa dan Tsis yaitu anak adam
yang terakhir, ceritanya bagaimana ,
nanti saya tulis kalau sudah mendapatkan literatur yang benar ya. Hehe
Kembali ke awal, jadi siapakah dia? Dia adalah orang yang
selalu kita cari saat sepulang sekolah. Orang pertama yang kita (khususnya aku)
cari saat aku bangun, kala aku di rumah. Orang pertama yang kucari saat aku mau
merengek meminta sesuatu, makan, mengadu atau merajuk karena sesuatu. Orang
pertama yang paling aku inginkan ada disaat aku sakit, sedih dan bahagia. 0rang
yang tak ingin aku lihat bersedih.
Ya, dialah ibuku, mamaku, simbokku, tercinta. Banyak sekali
yang beliau berikan dan ajarkan. Bahkan mungkin separuh jiwanya, hehe lebay ya.
Tapi memang begitu. Umurku sekitar 21 tahun. Dan tak jemu-jemunya 21 tahun
ibuku ada untukku, menggendongku, menyuapiku, merawatku, mendoakanku,
merindukanku, selalu ada buatku, tak pernah alfa. Sekalipun, tak pernah. Dan
yang paling harus aku pelajari, betapapun aku (akhir-akhir) ini sadar, bahwa
aku sangat menyebalkan, ibuku tetap menyayangiku. Memaafkan setiap kesal yang
aku buat. Memaafkan setiap kata dan perintah yang aku abaikan. Padahal beliau
tak pernah minta apapun dariku. Tak pernah.
Ah mungkin memang benar, satu-satunya malaikat yang bisa aku
lihat adalah ibuku. Hatinya, sikapnya, ketulusannya. Berapa banyak kisah yang
tak mampu aku tuliskan tentang keagungan hatinya. Kebesaran dan keluasan
jiwanya. Lembutnya hatinya yang selalu membujuk untuk tidak membalas kejahatan
apapun yang pernah dilakukan orang lain kepadaku dan aku harus memaafkannya.
Kebesaran jiwa yang amat langka. Dan aku sangat bersyukur menjadi anak ibuku.
Aku tak pernah protes kenapa ibuku tidak bisa mengajariku mengerjakan pe-er
sekolahku, atau tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru-guruku di sekolah,
atau karena tak bisa menulis sms untukku. Ada yang lebih besar yang yang beliau
ajarkan untukku, ya tentang bagaimana kebesaran dan kegungan jiwa yang
sesungguhnya. Ada hati muhammad saw bersemayam disana. Ada kemuliaan muhammad
saw dimatanya, tergambar dalam setiap ketulusan yang dilakukannya kepada
orang-orang yang pernah mendzoliminya.
Ibu, aku minta maaf belum bisa menjadi malaikat sepertimu,
seringkali aku berpikir, apakah nanti aku bisa menjadi ibu yang seagung
dirimu?? Aku masih belum bisa memaafkan orang yang pernah menyakitimu, belum
bisa meridhoi sakit yang orang lakukan terhadapku. Tapi ibu, ketika aku
mengingatmu, aku bertekad untuk belajar semua itu. Tak akan berhenti untuk
belajar sepertimu. Dalam hati aku tak pernah ingin mengecewakanmu. Maafkan aku
ibu, seringkali aku masih nakal dan mengecewakanmu. Menentang pendapatmu.
Hingga banyak sekali kecewa yang aku dapatkan karena itu. Ibu mulai sekarang,
aku akan belajar untuk selalu mendengarkanmu. Karena memang engkau bahkan lebih
mengenalku daripada diriku sendiri.
Ibu, mungkin engkau tidak akan membaca ini, tapi percayalah
ibu, akan selalu kusebut namamu dalam doaku.
Ibu, semoga Alloh swt selalu memuliakanmu.
Alloh, ijinkan aku berbakti dan membuatnya bahagia di dunia
dan akhirat. Ijinkan aku memuliakannya dimata manusia dan di hadapanMu. Selalu
jagalah dia, sehatkanlan dia, lancarkanlah rizqinya, mudahkanlah segala
urusannya, tentramkan jiwanya, bahagiakan hatinya, golongkanlah ia ke dalam
golongan orang-orang yang selalu mendapat Rahmat dan Nikmat dariMu. Aaaaamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar