Sore ini, iseng buka-buka youtube. Ga sengaja liat film inspiratif dari Daqu movie, isinya tentang hari ibu. Ada 4 lelaki sebut saja ikhwan, yang sedang membicarakan tentang hari ibu dan rencana masing2 untuk merayakannya. Namun ada 1 ikhwan yg diam saja tanpa yg lain sadari. Ternyata, ibu dari ikhwan tersebut sudah meninggal.
Sedih sekali melihatnya, baru kemarin malam menatap mama nganterin aq berangkat ke jakarta di terminal bis. Bercanda melihat tawanya. Tapi melihat film ini, rasanya aq ingin kembali berlari pulang untuk mencium dan memeluknya. Bidadari sekaligus malaikatku di dunia. Mama.
Di film ini dikatakan, cinta mama yg tak tertandingi. Ya benar, cinta mama tak tertandingi, senakal apapun kita.
Aku jadi malu ketika ingat bahwa aku menangisi orang lain dengan alasan cinta, yang bahkan cintanya ga sebanding dengan cinta mama. Aku jadi malu ketika aku berniat bantuin mama tapi ujungnya ngrepotin mama lagi ..
Kembali aku menangis, mengingat uban mama terus bertambah dan aku belum benar-benar bisa membantunya, meringankan bebannya. Semoga, semoga Alloh memberikan kesempatan untukku membahagiakan mama, bergantian membiarkan mama menyerahkan bebannya padaku ..
Tulisan ini semiga menjadi pengingatku, agar aku tak lagi egois menangisi cinta semu, di saat ada lautan cinta yang tak tertandingi terus mengalirkan cintanya untukku ..
Recomended banget nonton ini, ini url youtubenya https://youtu.be/5WkqwQ4YbXY , jangan bilang, wah paling ujungnya ntar nangis lagi. Lalu, apakah salah jika kita menangis untuk limpahan cinta yang tiada terkira ? Salahkah jika air mata kita kita tujukan kepada bidadari yang membuat kita seperti sekarang ini ?
Renungan sore
Jakarta, 27 desember 2015
17.43 WIB