halloo..
lama tak bersua ..
semoga semakin baik, ah pikiran saya mengatakan bahwa saya mempunyai banyak pekerjaan dan melupakan untuk sekedar menyapa loteng..
sudah berdebu ternyata hehe
tapi kemudian pada suatu hari mendapat email dari motivator hidup, adjie silarus yang membantu mengajari metode untuk menenangkan diri ..
semoga bermanfaat juga ya untuk yang baca, makasiih
================================================
lama tak bersua ..
semoga semakin baik, ah pikiran saya mengatakan bahwa saya mempunyai banyak pekerjaan dan melupakan untuk sekedar menyapa loteng..
sudah berdebu ternyata hehe
tapi kemudian pada suatu hari mendapat email dari motivator hidup, adjie silarus yang membantu mengajari metode untuk menenangkan diri ..
semoga bermanfaat juga ya untuk yang baca, makasiih
================================================
Manusia yang Terlalu Lelah
Dulu
setiap hari saya merasa sibuk, bahkan sangat sibuk, seolah tak ada jeda
untuk sekadar menghela napas. Saya selalu bekerja keras, berpindah
tempat di antara lautan mobil, berusaha mengerahkan tenaga sampai di
luar batas untuk menghasilkan pendapatan lebih, tapi juga dibarengi
dengan pengeluaran yang lebih, begadang dan bangun pagi-pagi buta, tak
mengenal durasi istirahat tidur yang sehat untuk tubuh dan pikiran,
ditambah selalu melalui waktu dengan terburu-buru. Saya ingin membangun,
meraih, menghasilkan lebih banyak daripada sebelumnya dan saya terus
menerus mengulangi semuanya itu lagi dan lagi.
Di
lain sisi, saya juga ingin mencintai dan dicintai, merasakan kasih dan
sayang, selalu merasa dahaga akan cinta, hingga selalu merasa kekurangan
... kekurangan akan segalanya. Malangnya, laju hidup saya yang terlalu
cepat mengejar segala yang lebih, membuat saya kehabisan tenaga, menjadi
manusia yang terlalu lelah, untuk mencintai dan dicintai. Malah saya
mengerdilkan diri dan menjauh dari kemampuan alami manusia, yaitu
mencintai dan dicintai. Bahkan lebih menyedihkannya lagi, adalah terus
lari berkejaran dalam perlombaan ini membuat saya terlalu letih, tak
mampu mencipta makna dan membuang waktu percuma dalam meraih cita-cita,
baik dalam berkarya maupun dalam berkeluarga.
Hingga saya sadarkan diri untuk berhenti sejenak lalu mengajukan pertanyaan:
"Bagaimana
jika, daripada menginginkan segalanya lebih, saya mengurangi keinginan
saya saja, bahkan mengurangi apapun yang berlebihan yang sudah saya
punya?
Lalu, apakah saya mampu memperlambat laju hidup yang sudah terlalu cepat?"
Big hug,
Adjie Silarus